Pernahkah Anda bertemu seseorang yang seolah punya "indra keenam" untuk mendeteksi penyakit? Mungkin dia tiba-tiba menyarankan Anda memeriksakan diri ke dokter, hanya karena merasa "ada yang tidak beres" dengan bau badan Anda? Atau mungkin, Anda sendiri yang pernah merasakan perubahan aroma tubuh, lalu terbukti sakit beberapa hari kemudian? Kedengarannya seperti cerita fiksi, bukan? Tapi tunggu dulu, kemampuan "mencium" penyakit ini ternyata bukan sekadar mitos belaka!
Otak Kita: Laboratorium Kimia Alami
Tubuh manusia adalah pabrik kimia yang luar biasa kompleks. Setiap proses metabolisme menghasilkan ratusan bahkan ribuan senyawa organik volatil (VOCs). VOCs inilah yang menguap dan membentuk aroma unik setiap individu. Nah, saat tubuh terserang penyakit, metabolisme pun berubah. Akibatnya, komposisi VOCs juga ikut berubah, menghasilkan aroma yang berbeda pula.
Pertanyaannya, mungkinkah aroma perubahan ini tercium oleh hidung manusia biasa? Jawabannya, mungkin!
- Mikrobioma dan Bau Penyakit: Mikrobioma tubuh, terutama di usus dan kulit, memainkan peran penting dalam produksi VOCs. Ketika keseimbangan mikrobioma terganggu akibat penyakit, jenis VOCs yang dihasilkan pun berubah drastis.
- Senyawa Spesifik untuk Penyakit: Beberapa penyakit bahkan menghasilkan senyawa VOCs yang sangat spesifik. Misalnya, penderita diabetes yang tidak terkontrol seringkali memiliki napas berbau aseton (mirip penghapus cat kuku), akibat peningkatan kadar keton dalam darah. Penyakit Parkinson juga dikaitkan dengan perubahan aroma kulit yang khas.
- Hidung yang Lebih Sensitif dari yang Kita Kira: Hidung manusia sebenarnya memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membedakan berbagai macam aroma. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kita bisa dilatih untuk mendeteksi aroma tertentu yang terkait dengan penyakit.
Kasus Joy Milne: "Super Smeller" yang Mengubah Dunia Riset Parkinson

Joy Milne, seorang pensiunan perawat asal Skotlandia, memiliki kemampuan yang sangat istimewa: dia bisa "mencium" penyakit Parkinson. Bertahun-tahun sebelum diagnosis resmi suaminya, Les, Joy sudah merasakan perubahan aroma tubuhnya. Dia menggambarkannya sebagai bau "musk" yang berbeda dari biasanya.
Awalnya, dokter meragukan klaim Joy. Namun, kegigihannya membawanya pada pertemuan dengan Dr. Perdita Barran, seorang ahli kimia di University of Manchester. Dr. Barran pun melakukan serangkaian eksperimen yang membuktikan kemampuan luar biasa Joy. Dia bisa secara akurat mengidentifikasi sampel pakaian yang berasal dari penderita Parkinson, bahkan sebelum mereka mengalami gejala motorik!
Temuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang VOCs yang terkait dengan Parkinson. Para ilmuwan berharap, di masa depan, tes aroma sederhana dapat digunakan untuk mendeteksi Parkinson secara dini, bahkan sebelum gejala fisik muncul.
Bisakah Kita Semua Belajar "Mencium" Penyakit?
Meskipun tidak semua orang memiliki kemampuan luar biasa seperti Joy Milne, penelitian menunjukkan bahwa kita bisa meningkatkan kemampuan penciuman kita melalui latihan. Para ilmuwan percaya bahwa dengan melatih otak untuk mengenali pola aroma tertentu, kita bisa menjadi lebih peka terhadap perubahan aroma tubuh yang mengindikasikan penyakit.
Namun, penting untuk diingat bahwa kemampuan "mencium" penyakit bukanlah pengganti diagnosis medis. Jika Anda merasakan perubahan aroma tubuh yang tidak biasa, atau merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan Anda, segera konsultasikan dengan dokter.
Jadi, lain kali Anda merasakan aroma aneh yang tidak bisa Anda jelaskan, jangan langsung mengabaikannya. Mungkin saja, hidung Anda sedang berusaha memberi tahu Anda sesuatu yang penting!
Apakah Anda pernah mengalami pengalaman serupa? Atau, adakah aroma tertentu yang membuat Anda merasa waspada terhadap kesehatan Anda sendiri? Pikirkan baik-baik, mungkin Anda memiliki kemampuan "mencium" penyakit yang belum Anda sadari!











